RESAH...........Resahnya hatiku membuatku tak bisa bertahan
Menghadapi terpaan angin yang semakin dingin
Menusuk tulang dan menyesakkan nafasku
Rasanya aku tak mampu bertahan lagi
Menahan panasnya mentari yang membakar tubuhku
Dan membunuh setiap sel di tubuhku
Membuat langkahku berat
Seolah aku tak ingin melangkah lagi
Aku ingin berhenti
Aku lelah
Kemana perginya sang bidadari
Yang biasanya menyapaku
Yang membuat panasnya mentari tak terasa lagi
Bagaikan seteguk air yang kudapati di padang pasir
Yang menghangatkanku dari dinginnya terpaan angin
Dan menyejukkanku kala kejamnya sinar mentari membakar tubuhku
Kemanakah perginya engkau sang bidadari
Yang pernah singgah di hatiku
Mengisi ruang kosong yang dulu sempat mati
Kenapa dia tak singgah lagi
Seolah dia tak perduli
Bahwa sebagian hatiku sudah dibawanya pergi
Kenapa kau pergi
Wahai sang bidadari
Apakah aku telah mengotori hatimu yang suci
Ataukah aku telah melukaimu
Hati ini hanya mampu bertanya
Tanpa tahu alasan yang pasti
Kenapa sang bidadari pergi
Bagaikan bulan yang berwarna jingga
Yang ditutupi mendung sang awan
Membuat sinarnya tak mampu lagi menerangi bumi
Ah…
Entahlah
Aku tak tahu pasti
Hanya satu hal yang pasti
Hatiku telah luka
Membuat serasa ingin berhenti saja
Aku ingin sendiri
Lari dari semua ini
Riuh gelak canda dan tawa
Sudah tak berarti lagi
Aku ingin sendiri
Ternyata aku menyadari
Aku tlah jatuh hati pada sang bidadari
Teruntuk seseorang
Maafkan kalau kemudian kata-kata ini membuatmu membenciku
Terimakasih atas segalanya
Semoga semua keputusan yang kau buat benar adanya
Apapun itu aku selalu menghargai dan menerimanya
sesungguhnya aku tak dapat memilih
Rasa ini datang
Tanpa dapat kita memilih kapan dan pada siapa dia datang
mutsallats,28 nov 2006